Bagaikan Sekuntum edelweis di puncak tertingi..
Merana dibatu gersang tanpa air tanpa telaga..
Pada puncak keabadian kutambatkan Sepi dan Rindu..
Pada tetes embun kubercanda dan tertawa..
Pada perdu-perdu kring kumengeluh..
Pada batu-batu gunung kubertanya..
Kemanakah dia hai si pengusik hati..
Berharap aku selalu abadi di hatimu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar